Sudah saatnya politikus muda meninggalkan budaya politik uang oleh oknum-oknum senior parpol.Jakarta (ANTARA) - Ketua Bidang Kerja Sama Antarlembaga Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Doktor Nikolas Simanjuntak mengatakan bahwa pemuda harus merebut hak asasi aktif untuk berpolitik. Nikolas Simanjuntak mengemukakan bahwa pemuda, khususnya politikus muda, sudah seharusnya menjalankan teleologi untuk mengubah kondisi bangsa dan negara lebih baik lagi ke depannya. "Jadi, teleologi itu adalah ajaran bahwa semua kejadian setiap gejala harus terarah pada suatu tujuan," kata Nikolas dalam kegiatan dialog multi-stakeholdersecara daring yang diselenggarakan oleh Forum Politisi Muda Indonesia (FPMI) dengan tema Inklusivitas Anak Muda dalam Partai Politik dan Regenerasi Kepemimpinan Nasional; Bagaimana Dorongan Kebijakan dan Advokasiyang dipantau di Jakarta, Jumat. Lebih lanjut dia mengemukakan bahwa anak muda harus bangkit dari keterpurukan kondisi yang menganggap bahwa mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Mengutip kata-kata Michel Foucault yakni the insurrection of subjugated consciousnessatau pemberontakan kesadaran yang tertindas maka pemuda harus melakukan itu. Menurut Nikolas, saat masuk ke dalam sistem atau menjadi wakil rakyat di parlemen, politikus muda juga harus selalu menjalankan segala peraturan perundang-undangan dan peraturannya dengan selurus-lurusnya sesuai dengan sumpah jabatan saat dilantik. Nikolas bersepakat bahwa pemuda yang aktif berpartai politik tidak boleh mengandalkan modal kapital (uang) dan relasi politik untuk berkembang. Namun, yang perlu dikembangkan adalah visi dan misi yang akan dijalankan saat diberikan amanah untuk menjabat. "Sudah saatnya politikus muda meninggalkan budaya politik uang oleh oknum-oknum senior parpol," ujarnya. Ia berpendapat bahwa hal itu tidak hanya membunuh kader partai, tetapi juga bisa membunuh parpol itu sendiri ke depannya.
Pewarta: Donny Aditra
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024
(责任编辑:rtp slot)