KSAU resmikan Skadik 506 di Bogor untuk tempat pendidikan siber TNI AU
Kamis,hķ 6d wanwantoto 10 Oktober 2024 11:24 WIB
Skadik 506 melaksanakan pendidikan IT dan siber dengan dilengkapi berbagai fasilitas, salah satunya laboratorium siber yang bisa digunakan oleh siswa dalam melaksanakan simulasi siber defance hingga siber attack
Kabupaten Bogor (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono meresmikan Skadron Pendidikan atau Skadik 506 di Wingdik 500/Umum, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, untuk tempat pendidikan siber anggota TNI AU.
"Skadik 506 ini akan melaksanakan pendidikan siber, sementara untuk prajurit-prajurit angkatan udara sehingga memiliki kemampuan siber dan IT yang andal," ungkap Tonny setelah peresmian usai.
Ia menyebutkan, TNI AU menilai perkembangan teknologi yang begitu cepat perlu diimbangi dengan pembentukan suatu pendidikan siber, mengingat serangan siber menyebabkan dampak serius.
Terlebih, Indonesia memiliki pengalaman diserangnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) sehingga membuat beberapa pelayanan terhadap masyarakat terganggu.
Baca juga: KSAU libatkan teknologi siber dan drone dalam latihan Angkasa Yudha
"Berdasarkan perintah dari Bapak Presiden dan Bapak Menhan yang juga Presiden terpilih bahwa TNI akan membentuk siber force, menindaklanjuti kami bentuk pendidikan siber," ujarnya.
Tonny menjelaskan, Skadik 506 melaksanakan pendidikan IT dan siber dengan dilengkapi berbagai fasilitas, salah satunya laboratorium siber yang bisa digunakan oleh siswa dalam melaksanakan simulasi siber defance hingga siber attack.
Skadik 506 juga bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam sertifikasi kompetensi untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas baik sebagai ahli siber maupun ahli IT.
Saat ini, Skadik 506 telah menggelar pendidikan terhadap dua angkatan, masing-masing angkatan terdiri dari 10 siswa TNI AU, satu angkatan telah selesai melalui proses pendidikan, dan satu angkatan lainnya masih berjalan.
"Tapi ke depan kami akan menyesuaikan kebijakan pimpinan apakah bisa menerima siswa siswa untuk TNI atau bahkan dari rekan rekan sipil, nah ini kami masih melihat," ujar Tonny.(KR-MFS)