E-Sport

Tandai season ke-12,bocoran togell sydney wanwantoto PUBG Mobile suguhkan pengalaman tempur anyar

• Selasa, 17 Maret 2020 11:39 WIB

Jakarta (ANTARA) - PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) dan Tencent Games menyuguhkan pengalaman pertempuran baru memperebutkan Winner Winner Chicken Dinner dalam menandai dimulainya season ke-12 sekaligus peluncuran event PUBG Mobile yang bertajuk 2Gether We Play.

Berdasarkan tinjauan Antara di Jakarta, Selasa, salah satu fitur khusus yang ditambahkan di periode perayaan ulang tahun tersebut adalah keseruan bertempur di taman hiburan di dalam Map Erangel yang berada di mode klasik, dimana untuk lokasi dari taman hiburan akan berubah-ubah setiap saat soldiersmemulai permainan.

Baca juga: PUBG Mobile punya banyak fitur baru

Di dalam taman hiburan, pemain bisa memainkan arcade mode yang tersedia seperti space wardan hunt game. Dengan memainkan arcade game tersebut, soldiersbisa mendapatkan pecahan puzzle yang dapat ditukar dengan limited edition reward.

Selain itu, terdapat juga fitur-fitur lain seperti What's In The Box, Trampolin, Shooting Range, Reserve Bungee, dan juga wahana tower to the skies. Di wahana ini, soldiers akan dibawa terbang ke angkasa untuk bisa memperlebar jarak pandang dari angkasa atau mengejar musuh yang berada di kejauhan.

PUBG Mobile telah mengaktifkan kembali fitur yang paling digemari di gametersebut, yakni hardcore mode. Dalam mode ini, fitur-fitur seperti suara langkah kaki, revive, reload senjata serta semua mode auto seperti lootingdan membuka pintu, telah dihilangkan.

Baca juga: Lika-liku perkembangan industri game Indonesia

Selain itu, PUBG juga telah menyeimbangkan beberapa senjata di dalam gametersebut, serta menambahkan berbagai macam fitur-fitur terbaru lainnya dalam mode klasik, antara lain:

Senjata Terbaru "DBS"

DBS adalah senjata laras ganda atau biasa disebut dengan shotgun, yang hanya dapat ditemukan di Airdrop dan merupakan senjata dengan damagetertinggi untuk jarak dekat. DBS dapat menembakkan 2 peluru secara bersamaan dan dapat dilengkapi dengan holo sight, red dotatau scopes2x dan 6x.


Brother In Arms System

Brother in Arms System adalah mode mentoring, dimana playerbisa mendaftar sebagai rookieatau veteran dan bertempur bersama di dalam mode klasik. Playeryang lebih berpengalaman dan memilih menjadi veteran, akan memandu temannya yang pemula atau disebut rookieuntuk bisa meraih kemenangan bersama dalam pertempuran dan mendapatkan hadiah.

Bagi seorang rookiedidampingi oleh veteran merupakan pengalaman yang sangat berharga, dan dengan sistem ini, mereka juga dapat belajar dan menguasai gametersebut dengan cepat.

Baca juga: Indonesia juara dunia PUBG Mobile 2019

Death Replay Function

Pernah mengalami terbunuh dalam gamePUBG Mobile, tapi tidak tahu bagaimana cara terbunuhnya? Sekarang, PUBG Mobile telah menambahkan fungsi death replay, dimana seorang playerdapat melihat perspektif playeryang telah membunuh kita. Fungsi ini dapat diaktifkan di dalam pengaturan.


Tanda Universal

Para playerkini dapat memunculkan dan menambahkan tombol tanda universal di dalam screen. Tanda-tanda universal seperti, menandai lokasi musuh, supply, kendaraan, atau pun airdrop, dibuat semakin mudah dan cepat. Seperti halnya death replay function, tanda universal bisa diaktifkan di dalam pengaturan.

Baca juga: Menkominfo: e-Sport mesti dikelola dengan benar

Mode Buta Warna

Untuk mendukung playerPUBG Mobile yang memiliki Deuteranopia, Protanopia, dan Tritanopia, playerdapat memilih bermain PUBG Mobile dengan tiga mode buta warna yang dapat dipilih di dalam pengaturan. Dalam mode buta warna, PUBG Mobile meningkatkan grafiknya untukred zone, racun, ping dalam peta, dan juga asap dari Airdrop.


Pengontrol Suara Rekan Satu Tim

Dalam fitur yang ditambahkan ini, playerkini tidak perlu lagi berteriak ke rekan setimnya ketika dalam pertempuran. Playerdapat menyesuaikan suara volume rekan satu tim di pengaturan.

Baca juga: IDBYTE 2019, babak baru industri e-Sports Indonesia
Baca juga: PUBG Mobile hadirkan Atta Halilintar

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020